28 September 2010

What I've seen in hospital

Warnet yang sering saya kunjungi terletak di Jalan Sudirman, Bogor. Tempat shalat terdekat dari sana adalah mushalla yang terdapat di dalam Rumah Sakit Salak di seberang jalan. Jadi saya cukup sering masuk dan melihat berbagai macam hal yang terjadi di sana.

Yang tentunya jamak terlihat di sana adalah pemandangan orang-orang yang terbaring sekarat, yang tubuhnya dimasuki banyak selang, dan yang sudah tak bernyawa lagi. Itu semua membuat saya teringat bahwa kelak saya juga akan mengalami hal yang sama seperti mereka. Dalam waktu yang tak lama lagi. What a short life, ain't it?

Kemudian melewati deretan para pasien yang menunggu pengobatan dengan berbagai macam penyakit yang mereka derita. Tiba-tiba saja saya menjadi merasa ganteng dan gagah. Mata saya masih berbentuk mata, hidung saya masih berbentuk hidung, mulut saya masih berbentuk mulut, dan saya masih bisa berjalan tegak dengan kedua kaki. Kalo kamu terkena Michael Jackson Syndrome (I made that syndrome's name up), minder dengan penampilan tubuhmu sendiri, kamu harus pergi ke sini deh kayaknya.

Yang menarik di dalam rumah sakit ini adalah terdapat ironi dalam titik yang paling ekstrem. Ada orang yang amat sangat bersedih ditinggalkan orang yang dikasihinya, namun tak jauh dari situ terdapat orang yang amat sangat gembira melihat kelahiran anaknya. Kesamaan yang menghubungkan kedua ironi tersebut adalah, bahwa manusia yang mereka tangisi / gembirakan tersebut baru saja berpindah dari satu alam kehidupan ke alam kehidupan yang lain. Dan, sampai pada suatu titik tertentu, manusia yang baru saja berpindah alam tersebut butuh diurusi keperluannya oleh orang-orang terdekatnya.

Mungkin masih banyak hal yang bisa saya lihat di sana, seperti misalnya, bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya, atau mungkin perjuangan orang yang melewati sakaratul maut (yang katanya kedua-duanya itu sakit banget, gak tau juga sih.. Belum pernah mengalaminya).

Banyak hal yang dapat dipetik dari memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di rumah sakit. Saya sarankan anda sering-seringlah berkunjung ke rumah sakit (selagi sehat, tentunya). Karena jika kehidupan ini adalah madrasah, maka rumah sakit adalah, well.. katakanlah, pesantren kilat.